Harga Gabah Petani Naik

Rusman Heriawan,Kepala badan pusat statistik mengatakan,kenaikan NTP pada bulan April 2011 disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian,sebaliknya indeks harga barang dan jasa yang di konsumsi oleh rumah tangga maupun keperluan produksi pertanian mengalami penurunan.
Dari 1.059 transaksi penjualan gabah di 19 propinsi selama april,didominasi gabah panen kering (GKP) 74,50 %,Gabah kualitas rendah 17,85 %,dan gabah kering giling 7,65 %.
Rata-rata harga gabah kualitas GKP naik masing-masing 4,26 %menjadi Rp.3,17t,45 per kg di petani dan di penggilingan naik 4,38% menjadi Rp.3.241,74 per kg di bandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga gabah kualitas GKG turun masing-masing 4,64 % menjadi Rp.3.707,42/kg di petani dan 5,05 % menjadi Rp.3.771,49/kg di penggilingan.sedangkan rata-rata gabah kualitas rendah naik masing-masing 6,68 %.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 32 propinsi di Indonesia pada April 2011,nilai tukar petani secara nasional naik 0,57% dibandingkan NTP Maret 2011 yaitu dari 103,32 menjadi 103,91.inflasi perdesaan tertinggi terjadi di propinsi gorontalo yaitu sebesar 1,13% dan deflasi perdesaan terbesar terjadi di propinsi Sulawesi Tengah yaitu 1,07%.