Budidaya Tanaman
Budidaya tanaman Kacang Tanah
I. PENDAHULUAN
Kacang tanah, kacang una, suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, kacang banggala (bahasa Yunani: Arachis hypogaea L., bahasa Inggris: peanut, groundnut) merupakan tanaman polong-polongan atau legum dari famili Fabaceae, kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Kacang tanah merupakan sejenis tanaman tropika. Ia tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga 1½ kaki) dan mengeluarkan daun-daun kecil.Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b. Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
d.Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
2.2. Media Tanam
a. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
b. pH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
d. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
2.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.
III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan
3.1.1. Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
3.1.2. Penyiapan Benih
Benih sebaiknya disimpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
3.2. Pengolahan Media Tanam
3.2.1. Persiapan dan Pembukaan lahan
Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.
3.2.2. Pembentukan Bedengan
Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.
3.2.3. Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
3.2.4. Pemberian Pupuk Makro
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar adalah:
a. Pupuk kandang 2 - 4 ton/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam, dicampur pada tanah bedengan atau diberikan pada lubang tanam.
b. Pupuk anorganik : SP-36 (100 kg/ha), ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau sesuai rekomendasi setempat.
Semua dosis pupuk makro diberikan saat tanam. Pupuk diberikan di kanan dan kiri lubang tugal sedalam 3 cm.
3.3. Teknik Penanaman
3.3.1. Penentuan Pola Tanam
Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, atau 20 x 20 cm.
3.3.2. Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.
3.3.3. Cara Penanaman
Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II).
3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Penyulaman
Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dilakukan 2 kali umur 1 dan 6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak bunga dan polong.
Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.
3.4.5. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jerami dan lain-lain). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan.
3.4.6. Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama
a. Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, Penggunaan Insektisida berbahan aktif Fipronil atau karbofuran dengan cara ditaburkan ke tanah, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan abamektin.
c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: (1) bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman; (2) penyemprotan menggunakan Alverde 240 SC.
d. Ulat Jengkal (Plusia sp)
Gejala: menyerang daun kacang tanah. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Insektisida berbahan aktif Sipermetrin .
e. Kumbang Daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak; (2) penyemprotan menggunakan Abamektin.
3.5.2. Penyakit
a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”
Penyebab: bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan. Penting melakukan pencegahan menggunakan bakterisida.
b. Penyakit sapu setan
Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya menggunakan Rampage.
c. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang. Pengendalian: dengan menggunakan Cabriotop atau Antracol di awal tanam sebagai tindakan pencegahan.
d. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.
e. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan.
f. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar. Pencegahan: gunakan Cabrio atau CabrioTop pada awal tanam.
3.6. Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.
4.5
Post a Comment
63 Comments
komplit..plit.kang, bener-bener jadi ilmu buat cilembu, mana tau ada warga yang nanyain cara budidaya kacang tanah, kan tinggal suruh klik kesini.
ReplyDeletemantep kang. semoga sehat selalu
@Cilembu thea:Terima kasih kang,semoga akang dan keluarga sehat juga.Aaminnn.
ReplyDeleteWahh, saya suka makan Kacang tapi gak tau cara budidayanya. Hehe
ReplyDeletekeren nih sob.. semoga koleksinya semakin banyak .... dan bisa semakin bermanfaat
ReplyDelete@Master Software Mobile:Setelah baca artikelnya ini semoga bisa membudidayakannya nanti sob.
ReplyDelete@deby putra bahrodin:Doakan saya ya gan.?hehehe
ReplyDeleteAmiinnn...
Tambah posting ....
ReplyDeleteTambah ilmu ....
Infonya sangat berguna sekali Mas ...
thanks tipsnya mas :D
ReplyDelete@Sundul:hATURNUHUN KANG.
ReplyDelete@Alprablog™:Sama-sama sob.
ReplyDeletewah asik nih bisa belajar menanam kacang tanah...
ReplyDeletewah ada aturannya ya bang, harus ketinggian tertentu. pantesan dulu nanem kacang idup si idup, tapi ga sempurnya. ouuu. begitu to.
ReplyDeletewah ga bisa tanah sembaranggan ya. heheh, ga pernah tau, taunya tinggal maakan aja. ou jadi tau dah. mkasih bang, berarti subur nie di daerag pegunungannya.?
ReplyDeleteSangat bagus bua referensi saya, saya sudah follow 195, link sudah kupasang, silahkan folow balik dan pasang juga link saya, di tunggu dan terima kasih kawan
ReplyDelete@Asis Sugianto:Sipp.heheh
ReplyDelete@cerita anak kost:Iya sob,yang lebih bagus di PH antara 6-6,5 sob.
ReplyDelete@Peduli AlamKu:sebaiknya di ketinggian 50 -500 DPL sob,supaya hasilnya maksimal.sama-sama sob.
ReplyDelete@penyuluh perikanan:Sipp.
ReplyDeleteLama juga gan aku gak makan kacang tanah jadi kangen hehee
ReplyDeletewaduh..membaca postingan ini jadi pingin bercocok tanam kacang tanah..apalagi sekarang harganya sudah mulai naik lagi :)
ReplyDeletebagimana jika kacang tanah ditanam di dataran tinggi apakan juga bisa berproduksi dengan maksimal, trims
ReplyDelete@system of blog:Wah kalo dekat saya kasih sob,ini sedang panen.
ReplyDelete@BlogS of Hariyanto:Mari menanam kacang tanah sob,di pekarangan rumah pun bisa. :)
ReplyDelete@potret:Jawabannya bisa mas,cuma yaa tidak bisa maksimal.kan sudah ada syarat tumbuhnya.
ReplyDeleteoooo.. tank infonya sob
ReplyDeleteternyata sebelum menanam kacang butuh persiapan yg matang ya kang..? agak repot juga tuh.. *smile
ReplyDeletemf ya baru sempat mampir....
@Rohis Facebook:Oooo ya iya dong supaya hasilnya maksimal.:)
ReplyDeleteWah, this is so informative post :D
ReplyDeletesemoga bisa diterapkan kalo suatu hari pengen budidaya kacang :)
wah lengkap banget panduan untuk tanam kacang nya sobat..
ReplyDelete@diniehz:Terima Kasih mbak..:)
ReplyDeleteSupport terus Kawan ... Semoga semakin maju dan sukses. Amin
ReplyDeletetipsnya udah ada, tinggal prakteknya aja yg ga bsa, haha
ReplyDelete@Sundul:Aminn,hatur nuhun kang.
ReplyDelete@Alprablog™:hehehe,bukan gak bisa gan,tapi belum bisa.
ReplyDeletewah dapat ilmu menanam kacang
ReplyDeletesangat bermanfaat untuki petani seperti saya.....
@anisayu:Alhamdulillah kalo bermanfaat mbak.
ReplyDeleteNice article gan. Lengkap :))
ReplyDeletemumpung dis sumatra masih subur belajar nanam dulu nie..aku dulu pernah liat ortu nanam tp aku lum bisa , harus blajar nih teorinya
ReplyDeleteaku pernah liat tuh tanamanya ternyata ribet juga yeah
ReplyDelete@Faizal Indra kusuma:Makasih sob.
ReplyDelete@pengisah:sip gan,habis tu prakteknya ya.?
ReplyDelete@halak kita:hehehe,kalo dah biasa enggak kok sob.
ReplyDeleteBelajar nanam dulu, ya. :D
ReplyDeleteTerima kasih atas sharenya :D
Ditunggu komentar baliknya. :D
@Tips Cara Mengenali Kepribadian Diri Sendiri:Sip,ke TKP sob.
ReplyDeleteNambah ilmu lg nih asik asik...
ReplyDelete@alam's the great:Sipp.
ReplyDeleteAku suka banget kacang tanah yang direbus. hhmmm..syedaaaappp...!!
ReplyDeletePengen sih ikut membudidayakan, tapi aku gak punya tanah dimari.. :D
Eniwei, tetep trima kasih utk ilmunya..
agak ribet juga ya kalau mau nanem di halaman belakang rumah :D
ReplyDeleteBelajar nanam dulu, ahh..
ReplyDeleteMumpung lagi punya waktu luang. Hoho. :D
Komen balik, ya :-D
@DewiFatma:HEHEHE,sama-sama sobat.
ReplyDelete@NF:Kalo di kerjakan enggak mbak,cuma kalo enggak dikerjakan tentu iya ribet.
ReplyDeleteBudidaya kacang tanah memang sangat digalakkan kawan, jadi sangat cocok ilmu pengetahuan ini, dan itu pasti banyak membantu saudara kita untuk mengikuti petunjuk itu, terima kasigh sobat, jangan lupa mampir lagi yah...dan suport kawan.trims
ReplyDeleteSangat detail penjelasannya dan bermanfaat pastinya.
ReplyDeleteThanks infonya sob
ReplyDeleteWah bagi2 mas :)
ReplyDeletewah jadi pingin kacang rebus buat camilan... :)
ReplyDeletePictnya bgs,, bening banget,,,...
ReplyDeletegmn kalo judul diganti "budidaya tanaman kacang garuda"
tinggal nambah cakar garuda di pictnya...
hahai....
belum ada postingan terbaru sobat...
ReplyDelete@Asis Sugianto:Lagi sibuk sob,heheh
ReplyDeletekapan-kapan nanam sendiri biar bisa panen sendiri
ReplyDeletesippp.
Deletewah, udah lama banget ane nggak makan kacang nih..padahal sehat untuk jantung nih...
ReplyDeleteheheheheh,yups betul sekali sob.:)
DeleteTerima kasih atas kunjungannya.
Mari kita budayakan untuk saling berkomentar,baik cacian,makian,hinaan juga boleh asal jangan spam ya.?dan Usahakan komentar tidak masuk kotak spam.!
Tapi maaf lho komentar yang berisi link hidup atau mati tidak akan ditampilkan.
Terima Kasih.